Semester : 5
Hari/tanggal :
|
PENGOSONGAN, PEMVAKUMAN & PENGISIAN REFRIGERAN
|
Nama : Yusuf Dwi Cahyono
Kelas : XII TKR 1
Absen : 30
Kelompok : 4
|
A. Tujuan Setelah
praktek, siswa diharapkan dapat:
1. Mengosongkan refrigeran AC mobil dengan benar
2. Memvakum AC mobil
3. Memeriksa kebocoran pada sistem
4. Menambahkan kekurangan oli pada sistem
5. Mengisi refrigeran dengan jumlah yang optimal.
B. Alat–Alat Yang Digunakan
1. Pompa vakum
2. Manifold gauge
3. Alat test kebocoran
4. Tabung
refrigeran
6. Stand
AC
C. Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan praktek.
2. Menggunakan pakaiam praktek saat kerja.
3. Menggunakan alat sebagaimana fungsinya.
4. Bekerja sesuai SOP.
5. Menjaga kebersihan tempat praktek.
D. Gambar kerja dan fungsi tiap komponen
1. Kompresor AC
Fungsi kompresor AC adalah
untuk memompa aliran freon agar freon mampu bersirkulasi ke semua komponen AC
mobil. Namun kompresor ini tidak hanya membuat freon bersirkulasi, kompresor
akan menekan freon agar molekul freon lebih rapat.
Hasilnya, freon akan berubah
wujud menjadi cair dan tekanan freon pun jauh lebih besar dibandingkan pada
selang input kompresor. Hal ini ditujukan agar proses ekspansi dapat berjalan
dengan mulus.
2. Magnetic clutch
Fungsi magnetic clutch adalah
untuk mengatur kapan waktu kompresor bekerja meski dan berhenti meskipun
pulley mesin tetap berputar. Saat kompresor bekerja, maka tekanan freon yang
keluar dari kompresor terus meningkat. Apalagi ketika mesin digas, maka
penambahan tekanan freon menjadi lebih cepat.
3. Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk
memindahkan panas dari dalam freon/refrigerant ke udara bebas. Prinsip kerja
kondensor seperti radiator, dimana untuk memindahkan panas semaksimal
mungkin, maka freon terlebih dahulu dilewatkan dalam beberapa core.
4. Dryer
Dryer merupakan komponen
tambahan pada sistem AC yang fungsinya mirip filter. Sesuai namanya, fungsi
utama dryer adalah mengeringkan freon dari air. Meski siklus AC mobil itu
tertutup, tapi tidak menutup kemungkinan ada sedikit uap air masuk ke dalam
saluran AC.
5. Expansion valve
Fungsi expansion valve adalah
untuk mengubah wujud freon cair agar condong ke bentuk gas melalui proses
spraying. Kita ibaratkan parfum spray, meski suhu tabung parfum normal (tidak
dingin) namun ketika kita semprotkan parfum tersebut akan terasa sejuk
6. Evaporator
Fungsi evaporator adalah
untuk mendinginkan udara yang akan diventilasikan kedalam kabin. Prinsip
kerja evaporator juga sama seperti kondensor, dimana freon bersuhu dingin
akan disalurkan kedalam core yang juga terdapat sirip-sirip konduktor.
7. Cooling fan
Fungsi cooling fan ternyata
bukan hanya sebagai pendingin radiatior, tetapi cooling fan juga berfungsi
mendinginkan kondensor yang terletak didepan radiator mobil. Sehingga ketika
kita menyalakan AC pasti kipas pendingin akan berputar meski suhu mesin masih
dingin.
10. Blower
Blower berfungsi untuk menghembuskan
udara melewati evaporator. Blower ini yang menjadi ventilator dari sistem
ventilasi mobil
11. Freon
Komponen berikutnya adalah
freon selaku refrigerant. Freon merupakan gas khusus yang memiliki suhu
normal dingin.
E. Langkah Kerja
1. Pemeriksaan jumlah
refrigeran di dalam sistem
a.
memasang
manifold gauge pada kompresor
b.
menjalankan
engine dan AC sesuai prosedur yang benar
c.
melakukan
pengamatan pada manifold gauge dan gelas penduga (sight glass), biasanya
gelas penduga ada pada bagian atas dryer
·
Massa
refrigeran kurang: terlihat gelembung secara terus menerus pada gelas
penduga, sedangkan pada manifold gauge, tekanan saluran hisap dan saluran
tekan, rendah.
·
Massa
refrigeran optimal , tidak terlihat gelembung tetapi sesekali gelembung atau
riak terlihat.
·
Massa
refrigeran berlebihan: tidak terlihat adanya gelembung, tekanan saluran hisap
maupun tekanan saluran tekan, tinggi.
·
Sistem
kosong: tidak ada gelembung dan tekanan kerja mendekati nol.
2. Pengosongan Refrigeran (discharging)
a.
memasang
manifold gauge pada kompresor
b.
menghubungkan
selang tengah dengan suatu wadah penampung, agar oli refrigeran yang ikut
keluar bersama refrigeran dapat diketahui.
c.
membukalah
katup Lo dan Hi pada manifold gauge.
d.
Melakukan
pengosongan sampai tekanan refrigeran di dalam sistem mendekati nol.
3. Memvakum Sistem AC
(evacuating)
a.
memindahkan
selang tengah dari manifold gauge ke pompa vakum.
b.
menghidupkan
pompa vakum, posisi manifold gauge dibuka semua.
c.
Menutup
semua katup dan mematikan pompa vakum
setelah 10 menit.
4. Pemeriksaan kebocoran
a.
melepaskan
selang manifold tengah dari pompa vakum dan dmenghubungkan ke tabung gas
untuk memeriksa kebocoran.
b.
membuka
katup Hi tetapi katup Lo dibiarkan
tertutup.
c.
ketika
tekanan pada low gauge mencapai 4 bar (58,8 psig), tu katup Hi.
d.
Memeriksa
kebocoran dengan air.
5. Penambahan oli pada
system.
a.
menutuplah
katup Lo dan Hi serta matikan pompa vakum.
b.
menyiapkan
sejumlah oli yang akan ditambahkan ke dalam sistem pada wadah atau takaran
oli.
c.
melepas
selang sisi low pressure dari manifold gauge, dan memindahkan ke wadah oli
yang telah disiapkan.
d.
menghidupkan
pompa vakum, kemudian membuka katup Hi sedikit saja untuk menghindari oli
ikut tersedot keluar.
e.
Setelah
oli habis menutup katup Hi dan mematikan pompa vakum.
f.
memasang
kembali selang sisi tekanan rendah pada manifold gauge.
g.
menghidupkan
pompa vakum dan buka kedua katup Lo dan Hi.
6. Pengisian refrigeran
pada AC mobil
a.
menyambungkan
selang tengah manifold gauge ke tabung refrigeran.
b.
membuka
katup tabung refrigerant.
c.
membukalah
katup Lo, sedangkan katup Hi tetap tertutup.
d.
menghidupkan
AC, memutaran blower High dan temperatur kontrol maksimum.
e.
membuka
kembali katup Lo, dan mengisikan refrigeran sampai pada jumlah refrigeran
optimal.
f.
menutup
katup Lo dan katup tabung refrigeran.
g.
mematikan
AC dan engine penggerak.
h.
Setelah
tekanan stabil, melepas manifold gauge dari sistem dan tabung refrigeran.
i.
Langkah
pengisian refrigeran selesai.
F. Hasil Pemeriksaan
·
Kondisi
sistem ac dalam keadaan baik, tidak perlu adanya pengantian komponen.
·
Katup
vakum exspansi mengalami kebocoran sehingga perlu diperbaiki
·
Sistem
ac berfungsi dengan baik, setiap komponen dapat berfunsi sebagai mestinya.
·
Arus
dari baterai yang mengalir paling besar adalah pada kompresor dan ekstra van.
Untuk itu, pada kompresor dan ekstra fan dilengkapi dengan relai untuk
mengurangi kerugian arus yang disebabkan oleh tahanan kabel.
·
Pada saat melakukan pengisian
refrigerant pada sistem AC, kami menemukan bahwa tekanan pada sisi tekanan
rendah sudah mencapai 29 Psi, namun pada sisi tekanan tinggi, belum mencapai
spesifikasi yaitu 213 Psi. Hal itu disebabkan karena RPM motor/mesin
penggerak dibawah 2000 rpm, yaitu sekitar 1500 rpm. Dengan demikian, bahwa
putaran yang kurang akan mempengaruhi tekanan pada kompresor.
·
Jika melakukan pengisian dengan
menggunakan RPM rendah, maka tekanan spesifikasi tidak bisa secara mutlak
digunakan, karena pada sisi tekanan rendah bisa melebihi spesifikasi,
sementara pada sisi tekanan tinggi, tak kunjung mencapai spesifikasi. Maka
jika melakukan pengisian pada tekanan rendah, yang paling baik digunakan
sebagai acuan adalah gelembung busa pada receiver/driyer.
G. KESIMPULAN
Sistem
AC yang kami gunakan sebagai bahan praktik dalam keadaan baik. Dilihat dari
kelengkapan komponen, dan semua komponen dapat bekerja sesuai dengan
fungsinya, sehingga sistem AC dapat bekerja dengan baik. Selain itu
kami juga mengetahui cara kerja dari ac, komponen dalam sistem ac.
|
KOREKTOR
|
NILAI
|
PEMBUAT
|
|
|
|
Sumber:
https://journal.uny.ac.id
buku new step 1
buku new step 1