Kamis, 05 September 2019

LAPORAN PENGOSONGAN, PEMVAKUMAN & PENGISIAN REFRIGERAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK

Job ke            : 3
Semester        : 5
Hari/tanggal   :


PENGOSONGAN, PEMVAKUMAN & PENGISIAN REFRIGERAN
Nama          : Yusuf Dwi Cahyono
Kelas           : XII TKR 1
Absen         : 30
Kelompok  : 4
A. Tujuan Setelah praktek, siswa diharapkan dapat:
1. Mengosongkan refrigeran AC mobil dengan benar
2. Memvakum AC mobil
3. Memeriksa kebocoran pada sistem
4. Menambahkan kekurangan oli pada sistem
5. Mengisi refrigeran dengan jumlah yang optimal.

B. Alat–Alat Yang Digunakan
1. Pompa vakum
2. Manifold gauge
3. Alat test kebocoran
4.  Tabung refrigeran
6.  Stand AC 

C. Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan praktek.
2. Menggunakan pakaiam praktek saat kerja.
3. Menggunakan alat sebagaimana fungsinya.
4. Bekerja sesuai SOP.
5. Menjaga kebersihan tempat praktek.



D. Gambar kerja dan fungsi tiap komponen



1. Kompresor AC

Fungsi kompresor AC adalah untuk memompa aliran freon agar freon mampu bersirkulasi ke semua komponen AC mobil. Namun kompresor ini tidak hanya membuat freon bersirkulasi, kompresor akan menekan freon agar molekul freon lebih rapat.
Hasilnya, freon akan berubah wujud menjadi cair dan tekanan freon pun jauh lebih besar dibandingkan pada selang input kompresor. Hal ini ditujukan agar proses ekspansi dapat berjalan dengan mulus.

2. Magnetic clutch

Fungsi magnetic clutch adalah untuk mengatur kapan waktu kompresor bekerja meski dan berhenti meskipun pulley mesin tetap berputar. Saat kompresor bekerja, maka tekanan freon yang keluar dari kompresor terus meningkat. Apalagi ketika mesin digas, maka penambahan tekanan freon menjadi lebih cepat.

3. Kondensor

Fungsi kondensor adalah untuk memindahkan panas dari dalam freon/refrigerant ke udara bebas. Prinsip kerja kondensor seperti radiator, dimana untuk memindahkan panas semaksimal mungkin, maka freon terlebih dahulu dilewatkan dalam beberapa core.




4. Dryer

Dryer merupakan komponen tambahan pada sistem AC yang fungsinya mirip filter. Sesuai namanya, fungsi utama dryer adalah mengeringkan freon dari air. Meski siklus AC mobil itu tertutup, tapi tidak menutup kemungkinan ada sedikit uap air masuk ke dalam saluran AC.

5. Expansion valve

Fungsi expansion valve adalah untuk mengubah wujud freon cair agar condong ke bentuk gas melalui proses spraying. Kita ibaratkan parfum spray, meski suhu tabung parfum normal (tidak dingin) namun ketika kita semprotkan parfum tersebut akan terasa sejuk

6. Evaporator

Fungsi evaporator adalah untuk mendinginkan udara yang akan diventilasikan kedalam kabin. Prinsip kerja evaporator juga sama seperti kondensor, dimana freon bersuhu dingin akan disalurkan kedalam core yang juga terdapat sirip-sirip konduktor.

7. Cooling fan

Fungsi cooling fan ternyata bukan hanya sebagai pendingin radiatior, tetapi cooling fan juga berfungsi mendinginkan kondensor yang terletak didepan radiator mobil. Sehingga ketika kita menyalakan AC pasti kipas pendingin akan berputar meski suhu mesin masih dingin.


10. Blower

Blower berfungsi untuk menghembuskan udara melewati evaporator. Blower ini yang menjadi ventilator dari sistem ventilasi mobil

11. Freon

Komponen berikutnya adalah freon selaku refrigerant. Freon merupakan gas khusus yang memiliki suhu normal dingin.











E. Langkah Kerja
1. Pemeriksaan jumlah refrigeran di dalam sistem
a.      memasang manifold gauge pada kompresor
b.      menjalankan engine dan AC sesuai prosedur yang benar
c.       melakukan pengamatan pada manifold gauge dan gelas penduga (sight glass), biasanya gelas penduga ada pada bagian atas dryer
·         Massa refrigeran kurang: terlihat gelembung secara terus menerus pada gelas penduga, sedangkan pada manifold gauge, tekanan saluran hisap dan saluran tekan, rendah.
·         Massa refrigeran optimal , tidak terlihat gelembung tetapi sesekali gelembung atau riak terlihat.
·         Massa refrigeran berlebihan: tidak terlihat adanya gelembung, tekanan saluran hisap maupun tekanan saluran tekan, tinggi.
·         Sistem kosong: tidak ada gelembung dan tekanan kerja mendekati nol.
2. Pengosongan Refrigeran (discharging)
a.      memasang manifold gauge pada kompresor
b.      menghubungkan selang tengah dengan suatu wadah penampung, agar oli refrigeran yang ikut keluar bersama refrigeran dapat diketahui.
c.       membukalah katup Lo dan Hi pada manifold gauge.
d.      Melakukan pengosongan sampai tekanan refrigeran di dalam sistem mendekati nol.
3. Memvakum Sistem AC (evacuating)
a.      memindahkan selang tengah dari manifold gauge ke pompa vakum.
b.      menghidupkan pompa vakum, posisi manifold gauge dibuka semua.
c.       Menutup semua katup dan  mematikan pompa vakum setelah 10 menit.
4. Pemeriksaan kebocoran
a.      melepaskan selang manifold tengah dari pompa vakum dan dmenghubungkan ke tabung gas untuk memeriksa kebocoran.
b.      membuka katup  Hi tetapi katup Lo dibiarkan tertutup.
c.       ketika tekanan pada low gauge mencapai 4 bar (58,8 psig), tu katup Hi.
d.      Memeriksa kebocoran  dengan air.
5. Penambahan oli pada system.
a.      menutuplah katup Lo dan Hi serta matikan pompa vakum.
b.      menyiapkan sejumlah oli yang akan ditambahkan ke dalam sistem pada wadah atau takaran oli.
c.       melepas selang sisi low pressure dari manifold gauge, dan memindahkan ke wadah oli yang telah disiapkan.
d.      menghidupkan pompa vakum, kemudian membuka katup Hi sedikit saja untuk menghindari oli ikut tersedot keluar.
e.      Setelah oli habis menutup katup Hi dan mematikan pompa vakum.
f.        memasang kembali selang sisi tekanan rendah pada manifold gauge.
g.      menghidupkan pompa vakum dan buka kedua katup Lo dan Hi.


6. Pengisian refrigeran pada AC mobil
a.      menyambungkan selang tengah manifold gauge ke tabung refrigeran.
b.      membuka katup tabung refrigerant.
c.       membukalah katup Lo, sedangkan katup Hi tetap tertutup.
d.      menghidupkan AC, memutaran blower High dan temperatur kontrol maksimum.
e.      membuka kembali katup Lo, dan mengisikan refrigeran sampai pada jumlah refrigeran optimal.
f.        menutup katup Lo dan katup tabung refrigeran.
g.      mematikan AC dan engine penggerak.
h.      Setelah tekanan stabil, melepas manifold gauge dari sistem dan tabung refrigeran.
i.        Langkah pengisian refrigeran selesai.

F. Hasil Pemeriksaan
·         Kondisi sistem ac dalam keadaan baik, tidak perlu adanya pengantian komponen.
·         Katup vakum exspansi mengalami kebocoran sehingga perlu diperbaiki
·         Sistem ac berfungsi dengan baik, setiap komponen dapat berfunsi sebagai mestinya.
·          Arus dari baterai yang mengalir paling besar adalah pada kompresor dan ekstra van. Untuk itu, pada kompresor dan ekstra fan dilengkapi dengan relai untuk mengurangi kerugian arus yang disebabkan oleh tahanan kabel.
·          Pada saat melakukan pengisian refrigerant pada sistem AC, kami menemukan bahwa tekanan pada sisi tekanan rendah sudah mencapai 29 Psi, namun pada sisi tekanan tinggi, belum mencapai spesifikasi yaitu 213 Psi. Hal itu disebabkan karena RPM motor/mesin penggerak dibawah 2000 rpm, yaitu sekitar 1500 rpm. Dengan demikian, bahwa putaran yang kurang akan mempengaruhi tekanan pada kompresor.
·         Jika melakukan pengisian dengan menggunakan RPM rendah, maka tekanan spesifikasi tidak bisa secara mutlak digunakan, karena pada sisi tekanan rendah bisa melebihi spesifikasi, sementara pada sisi tekanan tinggi, tak kunjung mencapai spesifikasi. Maka jika melakukan pengisian pada tekanan rendah, yang paling baik digunakan sebagai acuan adalah gelembung busa pada receiver/driyer.


G. KESIMPULAN
        Sistem AC yang kami gunakan sebagai bahan praktik dalam keadaan baik. Dilihat dari kelengkapan komponen, dan semua komponen dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, sehingga sistem AC dapat bekerja dengan baik. Selain itu kami juga mengetahui cara kerja dari ac, komponen dalam sistem ac.






KOREKTOR
NILAI
PEMBUAT









Sumber:

https://journal.uny.ac.id
buku new step 1
laporan overhoul kompresor teknik kendaraan ringan smk


Job ke            : 2
Semester        : 5
Hari/tanggal   : Jumat, 27 Juli 2018



OVERHOUL KOMPRESOR
Nama          : Yusuf Dwi Cahyono
Kelas           : XII TKR 1
Absen         : 30
Kelompok  : 4
       I.            KOMPETENSI
1. Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan system pengapian kijang 7k
2. Siwa dapat mengetahui proses system pengapiang kijang 7k
3. Siswa dapat mengetahui kinerja motor Toyota Kijang 7K

    II.            TUJUAN
Tujuan Overhaul engine trainer Toyota Kijang 4K ini adalah sebagai berikut :
·         Mengetahui cara Tune-Up
·         Mengetahui bagin-bagian mana yang perlu disetel atau dicekpada saat mesin dingin.
·         Mengetahui bagian bagian mana yang perlu disetel /dicek pada saat mesin hidup.
·         Mengetahui bagian bagian mana yang perlu disetel atau dicek pada saat mesin setelah mesin panas

 III.             ALAT DAN BAHAN
-Fender cover                                      -Kompresi tester
-Drive cover                                        -Hydrometer
-Sit cover                                             -Belt tension gauge
-Flour caver                                         -radiator tester
-Timing light                                       -Kunci ring lengkap
-Radiator cap tester                             -Kunci pas 1 set
-Spring scale                                        -Kunci momen
-Tune-up tester                                    -Filler gauge
-Multi tester                                        -Obeng – dan +

 IV.            KESELAMATAN KERJA
·         Alat dan bahan jangan pernah jatuh kelantai.
·         Gunakan baju kerja praktek yang sudah ditetapkan.
·         Janganlah mengkencangkan baut-baut kompenen sangat keras, karena peluang akan rusak atau patah.
·         Check alat-alat yang dibutuhkan, kepresisiannya, kelengkapan, dan mutunya.
·         Jika masih ragu tanyakan pada guru atau instruktur.
·         Bersihkan temat setelah digunakan dan kembalikan alat sesua keadaan awal.

    V.            GAMBAR KERJA DAN FUNGSI KOMPONEN 



1)           Baterai merupakan bagian yang sangat penting bagi sistem kelistrikan kendaraan.Bateraiberfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplainarus kesistem pengapian sistem stater, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya listik.
2)           Kunci kontak (ignition switch)Berfungsi sebagai pemutus dan Penghubung arus listrik dari baterai ke sistem kelistrikanSekaligus sebagai Pertanda dan perintah untuk menghidupkan dan mematikan motor.
3)           Sekeringdari bahasa Belanda (zekering) adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek. Tujuan sekering pada rangkaian kelistrikan adalah untuk melindungi kabel-kabel.
4)           Ignition coil adalah komponen dari sistem pengapian yang merupakan lilitan kawat khusus yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik baterai yaitu dari tegangan sebesar 12 volt menjadi tegangan tinggi hingga 10.000 volt atau lebih.
5)           kabel tegangan tinggi berfungsi untuk mengalirkan tegangan tinggi dari koil terminal sekunder ke tutup distributor dan selanjutnya akan diteruskan ketiap-tiap busi sesuai nomer urut pembakaran
6)         Distributor pada sistem pengapian berfungsi untuk mendistribusikan atau membagi-bagikan tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil ke tiap-tiap busi sesuai dengan urutan penyalaan (firing order).
7)         Igniter terdiri dari beberapa bagian, yaitu penstabil tegangan (voltage stabilizer), pembentukpulsa (pulse shaper), pengatur sudut dwell (dwell angle control), penguat pulsa (amplifier), dan transistor power.
8)         Busi merupakan komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk memercikkan bunga api dengan menggunakan egangan tinggi yang dihasilkan koil yang nantinya digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresikan di dalam silinder.


Prinsip kerja dari sistem pengapian transistor tipe induktif diatas dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
a)Pada Saat Mesin Mati
Apabila pada saat mesin mati dan kunci kontak ON tegangan dari aterai akan di alirkan ke terminal (P), besarnyategangan pada erminal (P) selanjutnya akan diatur oleh pembagi tegangan, yaitu R1 dan R2 sehinggategangan berada dibawahtegangan basis kerja transistor yang selanjutnya digunakan untuk mengaktifkan  transistor melalui pick up coil. Hal ini akan membuattransistor tidak akan aktif (OFF) ketika mesin kendaraan dalam keadaan mati atau tidak hidup,dengan begitu tidak akan ada arus  yang mengalir ke koil primer .
b) Pada Saat Mesin Hidup
Pada saat mesin hidup, rotor sinyal berputar mendekati pick up coil dan menyebabkan terjadinya tegangan AC pada pick up coil. Apabila tegangan yang dihasilkan adalah berupa tegangan positif, maka tegangan ini akan ditambahkan dengan tegangan yang berasal dari battery yang selanjutnya dialirkan ke titik (P), akibatnya tegangan dipick–up coil (titik Q) akan menjadi tegangan yang lebih besar melebihi tegangan basis pada transistor, akibat dari tegangan yang lebih besar tersebut transistor menjadi aktif (ON), sehingga kaki kolektor dan emitor akan terhubung dan menyebabkan arus dari batrai mengalik ke kunci kontak, kumparan primer koil, kolektor, emitor dan ke massa. Aliran arus ke kumparan primer koil akan menyebabkan terjadinya medan magnet pada koil.Apabila tegangan AC yang dihasilkan pada pick-up coil berupa tegangan negatif maka tegangan akan tambahkan pada tegangan dititik (P) sehingga tegangan pada pick-up (titik Q) akan menjadi turun ibawah tegangan basis transistor, akibat dari penurunan tegangan ini transistor menjadi tidak aktif (OFF) dan kaki kolektor dan emitor tidak terhubung. Hal ini akan menyebabkan aliran pada arus primer koil dengan cepat berhenti dan medan magnet pada koil cepat berubah, perubahan gaya magnet pada koil dengan cepat dapat menyebabkan penginduksi
30pada kumparan sekunder, dan selanjutnya tegangan tinggi ini akan di teruskan ke setiap busi sesuai dengan nomer urut penyalaan melalui kabel tegangan tinggi


 VI.            HASIL PENGUKURAN
C.    Langkah Kerja
·         Persiapkan peralatan dan bahan sesuai dengan keperluan
·         Membuka kap mobil
·         Pasang fender cover, drive cover, sit cover dan fleur cover
·         Lakukan  Tune-Up
·         Tempatkan kembali peralatan dan bahan pada tempat yang disediakan
·         Lakukan Kebersihan peralatan dan tempat kerja

PELUMASAN
         Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
         Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low)
Hasil :  oli masih dalam batas normal
Keterangan : Tidak usahmelakukan pengisian ulang
Serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
Lihat perubahan warna pada oli mesin
Kualitas oli (warna oli)
  Putih : bercampur air
Hitam : sudah tidak layak pakai
Kaya minyak goreng : baik
Hasil : warnal oli hitam
Keterangan : oli harus di ganti

·         PENDINGINAN
         Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
Hasil :Kualitas jelek kapasitas   sesuai/cukup
Keterangan : Air pendingin harus di ganti
         Periksa volume tangki cadangan
Hasil : Kapasitas sudah full/cukup sesuai STD
Keterngan : Tidak perlu melakukan pengisian
         Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai
1,2 Kg/Cm2)
a.       periksa slang radiator
b.      periksa klem
c.       periksa kebocoran sirip-sirip
d.      periksa kran penguras
Hasil : Tidak ada kebocoran
Keterangan : Kondisi semua komponen masih layak pakai
         Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 – 1,2 Kg/Cm2)
Hasil : Tutup radiator bocor
Keterangan : Harus di ganti
            Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
Hasil : Kondisi tali kipas retak dan aus
Keterangan : Tali kipas harus di ganti

·         BATERAI
1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
Hasil : Kotak baterai baik
Keterangan : Tidak
menggelembung.
4. Periksa volume elektrolit
Hasil : Sebagian Kurang
Keterangan ; Harus di tambahi
6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
-        Hydrometer
Digunakan untuk mengukur kedalam cairan elektrolit yang terdapat didalam baterai, alat ini juga dilengkapi dengan ukuran yang sudah ditentukan SI agar kita dalam mengidentifikasi baterai mudah
Hasil :
            no 1 = 1,12
            no 2 = 1,12
            no 3 = 1,10
            no 4 = 1,10
            no 5 = 1,10
            no 6 = 1,10
Keteranagan ;  Sebagian harus di tambah karena belum sampai batas maksimum
7.      Mengukur tegangan baterai dengan avo meter
       Avo Meter
Digunakan untuk mengukur arus listrik yang terdapat dalam baterai apakah masih ada arus atau sudah tidak ada arus listriknya
Untuk mengukur baterai pada posisi avo meter pada volt DC
Hasi : arus batrai 12 volt
Keterangan : Masih bisa di pakai...
8. Periksa kondisi dari pole/terminal
Hasil : Pole kotor dan lecet-lecet
Keterangan : Harus di bersihkan
·        SARINGAN BAHAN BAKAR
1. lepas filter bahan bakar
2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
3. Semprotkan udara bertekanan rendah
4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.
Hasil : Filter bahan bakar dalam kondisi jelek
Keterangan : Harus di ganti

·        SARINGAN UDARA(Air filter)

1. Lepas klip
2. Periksa secara visual elemen saringan udara
3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
4. Lap rumah saringan udara.
5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan
Hasil :saringan udara kurang baik
Keterangan : Harus di ganti karena elemen  sudah hitam dan tidak bisa di bersihkan

·         BUSI
Memeriksa kualitas busi
-        Warna busi Abu-Abu muda : dalam keadaan baik
Putih : tingkat panas terlalu rendah (over heating)
Hitam basah : minyak pelumas masuk keruang bakar
Hitam kering : pembakaran tidak sempurna
Hasil : Warana busi Hitam basah
-        Standar celah busi : 0,70-0,80 mm
Hasil ; No.1   0,70  mm            Kondisi
           No.2  0,70     mm           Kondisi
           No.3   0.80    mm           Kondisi
                 No.4   0,80   mm           Kondisi
Keterangan : Celah busi masih dalam kondisi baik

-        Standar tahanan kabel busi : < 25 KΩ
Hasil ;
Busi     No.1   (<     25   KΩ) 1 KΩ
           No.2    (<     25   KΩ) 1 KΩ
           No.3    (<     25   KΩ)1 KΩ
           No.4    (<     25   KΩ) 1 KΩ
 Kabel Coil     (<     25   KΩ)2 KΩ
Keterangan: tahanan kabel busi dalam kondisi bagus
   
   COIL
          Ø   Memeriksa primary coil
Standar tahanan primary coil : 1,3 – 1,6 Ω . Mengukur tahanan primary coil pada posisi avometer pada 1x ohm. Kabel merah diarahkan ke negative coil
Hasil : Tahanan primer Coil                 (    1,5       Ω)
Keterangan : Tahanan primer Coil masih baik

          Ø   Memeriksa secondary coil
Standar tahanan secondary coil : 10,7-14,5 ohm. Mengukur tahanan secondary coil pada posisi avo meter pada 1x ohm. Kabel merah diarahkan keterminal positif coil dan kabel hitam di arahkan ke terminal tegangan tinggi coil.
Hasil : Tahanan Scunder Coil                (   12,3    KΩ)
Keterangan : Tahanan Scunder Coil masih baik

·         DISTRIBUTOR
          Ø   Pemeriksaan body distributor
·         Governor advancer yaitu untuk memajukan saat pengapian pada saat putaran mesin tinggi. Cara memeriksanya yaitu dengan memutar rotor searah jarum jam dan kemudian dilepas rotor akan kembali.
Hasil :
Governor advancer  baik
 Vacum advancer yaitu untuk memajukan saat pengapian berdasarkan kevakuman intake manifold. Cara memeriksanya yaitu isaplah selang yang ke vakum advancer dan perhatikan dudukan platina maka kelihatan ada gerakan. Apabila tidak berarti ada kebocoran atau terjadi kemagnetan padaplat rumah platina.
                  Hasil : Vacum advancer baik
·         Oktan selector yaitu untuk memajukan pengapian berdasarkan nilai oktan bahan bakar. Cara memeriksanya yaitu putarlah oktan selekto r pada posisi standar 50 ( garis tebal berada segaris dengan rumah).
         Ø   Standar celah platina : 0,45 mm
Hasil : celah platina harus di setel

·         PEMERIKSAAN DWELL ANGLE
Yaitu suatu sudut antara platina mulai menutup dan sampai membuka. Untuk mesin 4 silinder CDA 520 ± 60 . pada saat melakukan tune-up periksalah CDAnya karena apabila CDA terlalu besar coil akan panas  dn kalau  terlalu kecil kemagnean primer coil akan kecil dan induksi sekunder juga kecil. Arahkan selector ke warna orange arah 4, kabel merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke massa
Hasil :Sudut Dwell Sudah 52 0
  PENYETELAN PUTARAN IDLE (RPM)
Cara penyetelan putaran idle yaitu :
         Ø   Hidupkan mesin hingga temperature tinggi
         Ø   Putar baut penyetelan campuran ( rpm tinggi maksimal)
         Ø   Putar baut penyatelan putaran idling (idle speed adjusting screw ) hingga putaran idle tercapai.mesin type K putaran idle 750 Rpm. Arahkan selector ke warna hijau muda, kabel merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke maassa
Hasil : Setelah penyetelan putaran idle RPMnya 750.

·        PEMERIKSAAN SAAT PENGAPAIAN
Ø  Pada saaat pemeriksaan saat pengapian saringan udara ( air filter ) harus terpasang .
Ø  Apabila menggunakan vacuum ganda maka selang ke idle advancer dilepaskan dan di sumbat
Dengan menggunakan lampu timing periksalah saat pengapian sesuai standar mesin. Mesin  5K 50 Sebelum TMA. Kabel merah diarahkan ke terminal positif baterai , kabel hitam diarahkan ke terminal negative baterai, dan kabel yang satu dikaitkan bun nomer satu.
·         Prosedur penyetelan katup
Langkah-langkah penyetelan katup yaitu:
a)      Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan keperluan
b)      Buka tutup kepala silinder dengan menggunakan kunci ring 16-17
c)      Atur tab (putaran poros engkol) pada posisi 00
d)     Atur katup menggunakan filler gauge, kunci 16-17, dan obeng (-) dan (+)
e)      EX : 0,30 mm       IN : 0,20 mm
Tabel penyetelan katup
TOP 1
Silinder
1
2
3
4
IN
V
V
0
0
EX
V
0
V
0


TOP 4
Silinder
1
2
3
4
IN
0
0
V
V
EX
0
V
0
V

VII.            KESIMPULAN
Tune up adalah pekerjaan sevis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan performa mesin yang maksimal, dan juga menjaga mesin dalam kondisi baik dan prima. Karena mesin dioiperasikan terus menerus, maka akan memungkinkan terjadinya penurunan performa mesin
Saran: hendaknya tune up dilakukan secara berkala hal ini bertujuan agar mobil ketika akan digunakan selalu dalam komdisi yang prima dan maksimal.





KOREKTOR
NILAI
PEMBUAT









Sumber:
https://journal.uny.ac.id
buku new step 1